Ada Jutaan Website yang telah mengudara di internet dan semakin hari semakin bertambah banyak. Hal inilah yang menyebabkan persaingan menjadi semakin tinggi. Sehingga setiap pemilik website akan berusaha menjadi lebih unggul dari website lainnya. Cara yang ditempuh adalah dengan memperbanyak artikel yang kaya nilai lalu mempublikasikannya.
Setiap pemilik website dapat mempublikasikan banyak artikel dengan bermacam-macam materi dalam satu website. Jumlah artikel yang pernah mereka publikasikan pada website tersebut mungkin bisa dalam hitungan ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu. Dengan asumsi semakin rajin publikasi artikel, maka semakin banyak pula pengunjungnya. Website seperti ini akrab dikenal dengan sebutan website dinamis.
Namun, pernahkah anda melihat website yang isinya itu ke itu saja alias tidak berubah-ubah?. Ya itulah website statis.
Berdasarkan penjelasan, kesimpulan pertama yang bisa kita ambil ialah penggolongan antara website statis dengan website dinamis tersebut didasarkan pada perubahan konten. Sebelum membahas lebih lanjut tentang perbedaan antara website statis dan dinamis, terlebih dahulu akan dibahas pengertian kedua kategori website tersebut.
Anda pernah melihat brosur/spanduk yang dipajang dipinggir jalan atau dimana saja. Setiap kali anda melewati jalan itu, anda selalu melihat brosur/spanduk sama persis seperti anda lihat kemarin dan kemarinnya lagi. Kurang lebih website statis juga seperti itu, yaitu website yang kontennya itu ke itu saja, tidak berubah-ubah atau statis.
Sekali website statis tersebut dipublikasikan di internet, maka dalam jangka waktu akan tetap seperti itu, kecuali jika terjadi perubahan informasi. Sebab Tujuan dari website statis ini adalah menampilkan informasi tertentu kepada publik.
Contoh website statis biasanya adalah website tentang company profile, personal profil, penawaran produk, dan lainnya. Intinya adalah website yang bertujuan melakukan komunikasi satu arah kepada publik tanpa perlu mengadakan interaksi melalui website tersebut.
Website dinamis merupakan website dimana kontennya selalu berubah-ubah dalam jangka waktu yang sangat singkat, bisa dalam hitungan hari, jam bahkan menit. Dengan kata lain pihak pengelola (pemilik) website selalu mengupdate artikel di website tersebut. perubahan yang dimaksud bukan pada template melainkan kontennya.
Salah satu ciri-ciri website dinamis tersebut adalah adanya program yang berjalan di sisi server untuk mengelola perubahan data yang ditampilkan oleh pengelola website dinamis tersebut. Contoh website dinamis ini bisa kita lihat pada website portal berita, Personal Blog, Social networking dan sebagainya.
Website statis, konten tidak berubah dalam jangka waktu yang cukup lama.
Website dinamis, konten website selalu berubah dalam waktu yang singkat.
Website statis bertujuan untuk memberitahukan informasi tertentu kepada orang-orang atau pihak-pihak yang mencari dan membutuhkan informasi terkait dengan organisasi tersebut.
Website dinamis bertujuan untuk mendapatkan banyak pengunjung.
Pengunjung website statis adalah orang-orang yang membutuhkan informasi tersebut, yang seringkali dicari menggunakan kata kunci alamat, nama, profil, merk/brand dan sejenisnya. Misalnya seorang mahasiswa/calon mahasiswa ingin mencari informasi seputar “jalur penerimaan mahasiswa di Universitas A”, maka ia akan menggunakan kata kunci “jalur penerimaan mahasiswa baru di Universitas A” untuk menemukan universitas tersebut. Siapa saja mahasiswa/calon mahasiswa yang ingin mengetahui informasi tersebut biasanya akan selalu menggunakan kata kunci yang sama seperti itu.
Pengunjung Website Dinamis adalah siapa saja dengan kata kunci apa saja, asalkan artikel tersebut pernah dipublikasikan dan ditemukan di search engine atau sosial media. Dengan kata lain, seorang pengunjung mungkin akan menemukan beberapa artikel dengan kata kunci berbeda-beda pula melalui search engine dengan alamat website sama.
Setiap pemilik website dapat mempublikasikan banyak artikel dengan bermacam-macam materi dalam satu website. Jumlah artikel yang pernah mereka publikasikan pada website tersebut mungkin bisa dalam hitungan ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu. Dengan asumsi semakin rajin publikasi artikel, maka semakin banyak pula pengunjungnya. Website seperti ini akrab dikenal dengan sebutan website dinamis.
Namun, pernahkah anda melihat website yang isinya itu ke itu saja alias tidak berubah-ubah?. Ya itulah website statis.
Berdasarkan penjelasan, kesimpulan pertama yang bisa kita ambil ialah penggolongan antara website statis dengan website dinamis tersebut didasarkan pada perubahan konten. Sebelum membahas lebih lanjut tentang perbedaan antara website statis dan dinamis, terlebih dahulu akan dibahas pengertian kedua kategori website tersebut.
1. Website Statis
Anda pernah melihat brosur/spanduk yang dipajang dipinggir jalan atau dimana saja. Setiap kali anda melewati jalan itu, anda selalu melihat brosur/spanduk sama persis seperti anda lihat kemarin dan kemarinnya lagi. Kurang lebih website statis juga seperti itu, yaitu website yang kontennya itu ke itu saja, tidak berubah-ubah atau statis.
Sekali website statis tersebut dipublikasikan di internet, maka dalam jangka waktu akan tetap seperti itu, kecuali jika terjadi perubahan informasi. Sebab Tujuan dari website statis ini adalah menampilkan informasi tertentu kepada publik.
Contoh website statis biasanya adalah website tentang company profile, personal profil, penawaran produk, dan lainnya. Intinya adalah website yang bertujuan melakukan komunikasi satu arah kepada publik tanpa perlu mengadakan interaksi melalui website tersebut.
2. Website Dinamis
Website dinamis merupakan website dimana kontennya selalu berubah-ubah dalam jangka waktu yang sangat singkat, bisa dalam hitungan hari, jam bahkan menit. Dengan kata lain pihak pengelola (pemilik) website selalu mengupdate artikel di website tersebut. perubahan yang dimaksud bukan pada template melainkan kontennya.
Salah satu ciri-ciri website dinamis tersebut adalah adanya program yang berjalan di sisi server untuk mengelola perubahan data yang ditampilkan oleh pengelola website dinamis tersebut. Contoh website dinamis ini bisa kita lihat pada website portal berita, Personal Blog, Social networking dan sebagainya.
Kesimpulan
1. Conten Website
Website statis, konten tidak berubah dalam jangka waktu yang cukup lama.
Website dinamis, konten website selalu berubah dalam waktu yang singkat.
2. Tujuan Website
Website statis bertujuan untuk memberitahukan informasi tertentu kepada orang-orang atau pihak-pihak yang mencari dan membutuhkan informasi terkait dengan organisasi tersebut.
Website dinamis bertujuan untuk mendapatkan banyak pengunjung.
3. Pengunjung dan Kata Kunci Yang Digunakan
Pengunjung website statis adalah orang-orang yang membutuhkan informasi tersebut, yang seringkali dicari menggunakan kata kunci alamat, nama, profil, merk/brand dan sejenisnya. Misalnya seorang mahasiswa/calon mahasiswa ingin mencari informasi seputar “jalur penerimaan mahasiswa di Universitas A”, maka ia akan menggunakan kata kunci “jalur penerimaan mahasiswa baru di Universitas A” untuk menemukan universitas tersebut. Siapa saja mahasiswa/calon mahasiswa yang ingin mengetahui informasi tersebut biasanya akan selalu menggunakan kata kunci yang sama seperti itu.
Pengunjung Website Dinamis adalah siapa saja dengan kata kunci apa saja, asalkan artikel tersebut pernah dipublikasikan dan ditemukan di search engine atau sosial media. Dengan kata lain, seorang pengunjung mungkin akan menemukan beberapa artikel dengan kata kunci berbeda-beda pula melalui search engine dengan alamat website sama.